Tanggamus (Medinas_News) — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tanggamus menggelar Lomba Bertutur Tingkat SD/MI Se-Kabupaten Tanggamus dengan tema “Menumbuhkan Generasi Cinta Budaya dan Literasi”. Kegiatan ini berlangsung di halaman Gedung Layanan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tanggamus, Selasa (16/09/2025).
Acara tersebut dihadiri Asisten III Administrasi Umum Sukisno, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Zulyadi, Plt Camat Kotaagung Khufronsyah, Danramil Kotaagung Kapten Juliani Abri, Lurah Kuripan Rio Iskandar, serta Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tanggamus, Zulyadi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Tanggamus, Bunda Literasi, jajaran pemerintah daerah, dewan juri, para guru pendamping, peserta, serta semua pihak yang telah berkontribusi. Semoga Allah SWT meridai langkah kita dalam membangun generasi literat menuju Tanggamus yang maju dan berdaya saing,” ujar Zulyadi.
Zulyadi menambahkan, lomba bertutur bertujuan untuk, Menumbuhkan minat baca, rasa percaya diri, dan kemampuan bertutur siswa sejak dini, Menanamkan budaya literasi di sekolah maupun keluarga, Mengasah keterampilan berbahasa serta keberanian tampil di depan umum, Mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan siap menjadi duta literasi Tanggamus.
Sebanyak 50 peserta dari SD dan MI se-Kabupaten Tanggamus ambil bagian dalam lomba ini, masing-masing didampingi guru pembina dari sekolah asal.
Bupati Tanggamus, Hi. Moh. Saleh Asnawi, yang diwakili Asisten III Sukisno, turut memberikan apresiasi dan harapan besar terhadap kegiatan tersebut.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia, guru, pustakawan, orang tua, dan seluruh pihak yang telah mempersiapkan acara ini. Kepada anak-anak peserta, keberanian kalian tampil bertutur di hadapan dewan juri adalah prestasi luar biasa,” ucap Sukisno.
Sukisno menekankan bahwa lomba bertutur bukan hanya sekadar adu kefasihan, melainkan juga sarat makna, antara lain:
Melatih keberanian dan rasa percaya diri anak sejak dini.
Mengembangkan keterampilan berbahasa yang santun dan terstruktur.
Mengenalkan kekayaan cerita rakyat serta nilai-nilai luhur bangsa.
Menumbuhkan kecintaan terhadap buku, bacaan, dan perpustakaan.
Menguatkan budaya literasi di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Sukisno juga menjelaskan, Di era globalisasi dan digitalisasi, kata Sukisno, anak-anak sangat mudah terpapar berbagai informasi, baik yang positif maupun negatif. Oleh karena itu, budaya membaca dan bertutur harus diperkuat sejak dini.
“Dengan membiasakan membaca, mendengar, dan bertutur, kita sedang menanamkan pondasi literasi yang kokoh. Harapannya, anak-anak Tanggamus tumbuh menjadi generasi cerdas, kritis, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya.
Jurnalis : (Erwin).