Pesawaran (MDsNews) – Bupati Pesawaran Nanda Indira mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) di kabupaten setempat agar lebih mengoptimalkan lahan pekarangan rumah untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) di Desa Sukaraja, Kecamatan Gedongtataan kabupaten setempat, Jumat (3/10/2025).
Dalam kegiatan tersebut, KWT di wilayah Gedongtataan menerima bantuan berupa handsprayer, bibit cabai, bibit pisang, benih sayuran, dan pupuk. Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan bergizi yang hasilnya bisa dikonsumsi keluarga maupun dijual untuk menambah penghasilan.
Bupati Nanda menekankan, pemanfaatan pekarangan rumah bukan hanya soal menanam, tetapi juga bagaimana hasilnya dapat memberi nilai tambah. Karenanya, pemerintah daerah akan mengupayakan pelatihan pemasaran secara daring agar produk panen KWT lebih mudah dijangkau pasar.
“Selain menanam, pemasaran juga penting. Kita akan siapkan pelatihan marketing melalui media online agar KWT lebih mudah menjual hasil panennya. Kalau ada kendala, mari dibicarakan dan cari solusi bersama,” kata Nanda.
Sementara, Ketua Forum Silaturahmi KWT Kecamatan Gedongtataan Lilis Pujiastuti, mengapresiasi program P2B karena memberi manfaat nyata bagi KWT. Menurutnya, keberadaan program ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap peran perempuan dalam mewujudkan kemandirian pangan.
“Bantuan ini sangat bermanfaat untuk kami memanfaatkan pekarangan secara optimal, menyediakan pangan sehat dan bergizi, serta mendukung ketahanan pangan keluarga. Kami akan menjaga dan mengembangkannya sebaik mungkin agar hasilnya bermanfaat bagi keluarga maupun masyarakat,” kata Lilis.
Menanggapinya, Ketua KWT Sejahtera Desa Sukaraja Suharti menuturkan, kelompoknya yang beranggotakan 15 orang telah memanfaatkan tiga lokasi pekarangan untuk menanam katuk, kacang tanah, pokcay, jagung, cabai, tomat, dan buncis. Hasil panen sebagian dijual secara online, sementara sisanya dikonsumsi oleh anggota kelompok.
“Selain memberi tambahan penghasilan, kegiatan KWT juga dinilai dapat mempererat kebersamaan ibu-ibu. Kami bisa belajar pertanian, menambah ilmu, sekaligus menjalani kegiatan positif yang bermanfaat untuk keluarga dan masyarakat,” pungkas Suharti. (Ram)