Jaring Terbengkalai di Dermaga Kotaagung Ganggu Aktivitas Nelayan: Warga Desak Pihak TPI Teluk Semangka Bertindak Tegas

DAERAH HOME LAMPUNG PROVINSI Tanggamus TERBARU

Kotaagung, Tanggamus (Medinas_News) —  Tumpukan jaring hitam besar yang sudah bertahun-tahun dibiarkan tergeletak di kawasan Dermaga Bongkar Muat Hasil Tangkapan Ikan Kotaagung, kini memicu keresahan para nelayan. Bukan hanya mengganggu aktivitas bongkar muat ikan, keberadaan jaring tersebut juga dianggap sebagai bukti lemahnya pengawasan dari pihak terkait.

Pantauan di lapangan pada Sabtu pagi (18/10/2025), tampak bentangan jaring lusuh menutupi sebagian besar area kerja nelayan. Beberapa nelayan bahkan harus memutar arah atau mengangkat hasil tangkapan mereka melewati jaring yang menggunung di lantai dermaga. Situasi ini tentu menghambat proses bongkar muat dan menurunkan efisiensi kerja para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari laut.

Salah satu nelayan, Udin, dengan nada tegas menyampaikan keluhannya. “Ini jaring udah bertahun-tahun dibiarkan di sini, nggak pernah dibersihkan. Tiap hari kami harus bongkar ikan sambil nginjak atau ngelangkahin jaring ini. Udah sering bikin ribut antar-nelayan karena menghalangi jalur kerja. TPI Teluk Semangka atau UPTD yang ngurus dermaga ini jangan tutup mata. Ini bukan hal sepele, tapi sudah mengganggu mata pencaharian kami,” ujar Udin geram.

Keluhan serupa datang dari tokoh masyarakat pesisir setempat, Sukeri yang juga dikenal sebagai tokoh nelayan senior di Teluk Semangka. Ia menyayangkan minimnya perhatian dari pengelola dermaga dan instansi terkait.

“Dermaga ini milik bersama, tempat nelayan mencari rezeki. Kalau ada barang mangkrak seperti ini, harusnya segera ditertibkan. Jangan dibiarkan bertahun-tahun. Ini mencoreng wajah pelabuhan dan menunjukkan lemahnya manajemen. Kami minta TPI Teluk Semangka dan dinas perikanan segera turun tangan,” tegas Sukeri.

Menurutnya, dermaga bukan tempat penyimpanan barang pribadi atau jaring yang tidak terpakai. Keberadaan tumpukan jaring itu sudah melampaui batas wajar dan bisa menimbulkan bahaya bagi keselamatan nelayan, terutama saat aktivitas ramai di pagi hari.

Beberapa nelayan muda yang ditemui di lokasi juga mengaku kecewa. Mereka menilai, pihak pengelola dermaga terlalu pasif dan seolah menutup mata terhadap masalah yang sudah lama dikeluhkan.

“Kami sering sampaikan ke petugas di sini, tapi nggak ada tindakan. Padahal, kalau malam atau air pasang, jaring ini bisa bikin orang jatuh. Ini bukan cuma soal kerapian, tapi soal keselamatan,” ujar Wawan, salah satu nelayan muda.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak UPTD TPI Teluk Semangka terkait tumpukan jaring tersebut. Namun para nelayan dan warga berharap agar pemerintah daerah, khususnya dinas yang membidangi kelautan dan perikanan, segera menindaklanjuti persoalan ini dengan serius.

Mereka mendesak agar jaring yang telah lama terbengkalai segera dipindahkan atau ditertibkan, demi menjaga kelancaran aktivitas ekonomi para nelayan serta menciptakan kawasan dermaga yang tertib dan aman.

“Kami bukan minta banyak, cuma butuh dermaga yang bersih dan nyaman untuk kerja. Kalau terus dibiarkan, sama saja pemerintah tutup mata terhadap penderitaan nelayan kecil,” tutup Sukeri dengan nada kecewa.

Jurnalis : (Erwin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *