Tanggamus (Medinas_News) — Beberapa hari setelah pelantikan pejabat administrator (Eselon III) dan pengawas (Eselon IV) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanggamus, gelombang apresiasi dan dukungan masyarakat terus mengalir kepada Bupati Drs. Hi. Moh. Saleh Asnawi dan Wakil Bupati Agus Suranto. Keduanya dinilai menampilkan kepemimpinan yang sangat profesional, solid, dan visioner.
Pelantikan yang dipimpin langsung oleh Bupati dan didampingi Wakil Bupati tersebut ternyata meninggalkan kesan kuat bagi masyarakat. Kini, pemberitaan yang muncul justru semakin menguatkan bahwa kepemimpinan di Tanggamus sedang berada pada arah yang benar.
Bupati dan Wakil Bupati Kompak Tanpa Sekat 01 dan 02.
Setelah pelantikan berlangsung, banyak pihak mencatat bahwa Bupati dan Wakil Bupati bekerja dalam satu komando. Tidak ada sekat, tidak ada dikotomi “01” dan “02”. Yang terlihat hanyalah kepemimpinan yang dewasa, matang, dan saling menguatkan.
Soliditas ini dipuji publik, karena menunjukkan bahwa keduanya menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan politik.
“Ini yang kami tunggu dari pemimpin daerah, kompak, profesional, dan tidak terpecah. Bupati dan Wabup bekerja tanpa ego, dan ini langka,” ujar seorang tokoh masyarakat.
Pejabat yang Dilantik Dipilih Karena Kredibilitas, Bukan Kedekatan.
Beberapa hari setelah pelantikan, informasi tambahan yang beredar juga mempertegas bahwa Bupati memilih pejabat yang benar-benar memiliki kompetensi dan rekam jejak, bukan sekadar faktor kedekatan.
Pejabat yang dilantik disebut sebagai figur-figur yang profesional di bidangnya, termasuk mereka yang sudah berpengalaman lama mengelola urusan pemerintahan.
“Pak Bupati tidak main-main dalam menentukan posisi. Orang yang dilantik semuanya punya kemampuan. Beliau tidak melihat siapa yang dekat, tetapi siapa yang mampu bekerja,” ujar sumber internal yang enggan disebutkan namanya.
ASN dari Daerah Lain? Masyarakat Nilai Itu Keputusan Cerdas.
Munculnya pejabat dari luar daerah dalam pelantikan tersebut juga mendapatkan respons positif. Kebijakan ini dipandang sebagai langkah berani dan realistis dari Bupati Saleh Asnawi, mengingat kondisi SDM ASN di Tanggamus yang memang masih terbatas secara kualitas dan kuantitas.
Menurut masyarakat, menghadirkan ASN dari daerah lain yang lebih berpengalaman justru dapat memperkuat struktur birokrasi.
“Itu sah, itu hak Bupati, dan itu langkah cerdas. Kalau ada ASN yang lebih kompeten, kenapa tidak kita tarik untuk kemajuan Tanggamus?” ujar Sanudin seorang pengamat pemerintahan lokal.
Keputusan ini dianggap sebagai bukti bahwa Bupati tidak terjebak pada pola lama, tetapi berani membuka pintu bagi orang-orang profesional yang siap bekerja.
Setelah pelantikan berlalu beberapa hari, sentimen masyarakat justru semakin menguat: Bupati dinilai bekerja sungguh-sungguh, bukan pencitraan.
Penataan birokrasi yang dimulai dari pelantikan pejabat dianggap sebagai awal dari pembenahan besar-besaran untuk mempercepat pembangunan daerah.
“Langkah Pak Bupati sangat profesional. Kami sangat mendukung. Tanggamus butuh pemimpin yang tegas dan tidak ragu mengambil keputusan,” ungkap M.Ikhwan salah satu tokoh pemuda Tanggamus.
Dukungan publik terus mengalir karena masyarakat merasakan bahwa kepemimpinan Bupati Saleh Asnawi mengedepankan kualitas, efektivitas, dan orientasi hasil.
Dengan soliditas Bupati dan Wakil Bupati, kebijakan penataan pejabat yang profesional, serta dukungan masyarakat yang semakin kuat, Tanggamus dinilai memasuki era baru kepemimpinan.
Sebuah era yang mengutamakan kerja nyata, bukan formalitas.
Era yang mendorong profesionalisme, bukan kepentingan kelompok.
Era yang memprioritaskan kemajuan Tanggamus di atas segalanya.
Dan masyarakat melihat jelas: Bupati Saleh Asnawi sedang membawa Tanggamus ke arah yang lebih maju dan lebih tertata.
Jurnalis : (Erwin).