PLN Pulau Tabuan Dikeluhkan Warga: Listrik Padam Berjam-jam, Penanganan Lamban, Kondisi PLTD Terlihat Terabaikan

DAERAH HOME LAMPUNG Tanggamus TERBARU

Tanggamus (Medinas_News) — Kesabaran masyarakat 3 Pekon di Pulau Tabuan, yaitu Pekon Karang Buah, Pekon Kuta kakhang dan Pekon Suka Banjar, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, kembali diuji. Pasokan listrik PLN di pulau terluar tersebut mengalami pemadaman panjang sejak Senin malam (23/12/2025) pukul 20.00 WIB dan baru kembali menyala pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 WIB. Ironisnya, gangguan berulang ini kembali ditangani dengan sangat lamban.

Warga mengeluhkan tidak adanya tenaga ahli PLN yang siaga di Pulau Tabuhan. Setiap terjadi gangguan, masyarakat harus menunggu berjam-jam bahkan hampir satu hari penuh tanpa kejelasan, seolah keluhan mereka tidak menjadi prioritas.

“Gak tahu kenapa, kalau ada trabel di sini selalu lambat ditangani. Kami ini butuh listrik, bukan janji,” keluh salah satu warga Pulau Tabuhan yang enggan disebutkan namanya, Selasa (23/12/2025).

Keluhan warga semakin menguat setelah melihat kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pulau Tabuhan yang tampak semrawut, berantakan, dan terkesan terabaikan, sebagaimana terlihat jelas pada gambar pertama. Kabel-kabel tampak tidak tertata, peralatan terlihat kumuh, dan tidak mencerminkan fasilitas vital negara yang seharusnya dirawat dan diawasi secara profesional.

Sementara itu, pada gambar kedua tampak jelas papan identitas PLTD Pulau Tabuhan milik PT PLN (Persero) yang berada di Pekon Sawang Balak, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus. Namun sayangnya, identitas tersebut tidak berbanding lurus dengan kualitas pelayanan yang diterima masyarakat.

Masyarakat menilai PLN terkesan abai dan masa bodoh, seolah Pulau Tabuhan yang letaknya jauh dari pusat kota, bahkan harus ditempuh berjam-jam melalui jalur laut, tidak layak mendapatkan pelayanan listrik yang manusiawi dan berkeadilan.

“Jangan mentang-mentang Pulau Tabuhan jauh, harus nyebrang laut, lalu PLN seenaknya. Kami ini warga negara, bayar listrik, bukan numpang,” tegas warga lainnya.

Warga mendesak PLN pusat maupun PLN Unit Lampung agar tidak hanya fokus mengambil keuntungan, tetapi juga bertanggung jawab penuh terhadap pelayanan, terutama di wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada listrik untuk kebutuhan dasar, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Masyarakat Pulau Tabuhan juga secara tegas meminta perhatian Bupati Tanggamus Drs Hi Moh Saleh Asnawi, agar turun tangan dan menegur pihak PLN, serta memastikan adanya tenaga teknis yang siaga di Pulau Tabuhan, bukan sekadar datang setelah keluhan memuncak.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, masyarakat khawatir Pulau Tabuhan akan terus menjadi korban ketidakadilan pelayanan, dianaktirikan hanya karena letaknya jauh dari pusat pemerintahan dan pengawasan.
PLN diharapkan tidak tutup mata dan telinga. Listrik bukan kemewahan, melainkan hak dasar rakyat. Jangan biarkan Pulau Tabuhan terus hidup dalam gelap hanya karena jarak dan laut.
Jurnalis : (Erwin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *