Tambal Sulam Jalan Ir. Juanda Kotaagung Kembali Terulang, Warga Geram: “Buang-buang Uang Negara, Nyawa Pengendara Diabaikan!”

DAERAH HOME LAMPUNG PROVINSI Tanggamus TERBARU

Tanggamus (Medinas_News) – Jalan Ir. Juanda, jalur dua Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, yang juga merupakan bagian dari Jalan Lintas Barat Sumatra, kembali diperbaiki dengan metode tambal sulam pada Minggu (28/12/2025).

Namun alih-alih menuai apresiasi, perbaikan tersebut justru memantik kemarahan publik. Pasalnya, kerusakan yang muncul kembali terjadi di titik yang sama, meski baru beberapa bulan lalu jalan tersebut juga diperbaiki.

Pola berulang ini membuat masyarakat mempertanyakan keseriusan dan kualitas pekerjaan dinas terkait. Jalan strategis yang menjadi urat nadi transportasi masyarakat itu kini dinilai lebih menyerupai monumen kegagalan perencanaan dan lemahnya pengawasan, ketimbang fasilitas publik yang aman dan layak.

Salah satu Tokoh masyarakat sekaligus warga terdampak, Agus, melontarkan kritik pedas. Ia menilai kondisi jalan yang berlubang sangat membahayakan, terutama bagi pengendara sepeda motor.
“Ini bukan sekadar jalan rusak. Lubang-lubang ini sangat berbahaya bagi pengendara motor. Sedikit saja lengah, bisa jatuh dan celaka. Nyawa orang dipertaruhkan,” tegas Agus.

Agus menyebut, perbaikan yang selalu berujung rusak kembali itu tidak bisa lagi disebut sebagai upaya pemeliharaan, melainkan pemborosan anggaran negara yang nyata-nyata terlihat di depan mata.
“Kalau setiap beberapa bulan ditambal, lalu rusak lagi di titik yang sama, itu namanya buang-buang uang negara. Atau jangan-jangan ini memang cuma formalitas? Bahkan bisa jadi ada permainan,” ujarnya tanpa tedeng aling-aling.

Ia juga menyoroti sikap pihak berwenang yang dinilainya tidak menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama. Menurutnya, selama ini yang lebih dikejar hanyalah laporan pekerjaan dan penyerapan anggaran, bukan kualitas dan ketahanan jalan.

“Yang penting ada kegiatan, ada proyek, urusan rusak lagi belakangan. Seolah-olah nyawa pengendara tidak diperhatikan,” kata Agus dengan nada kesal.

Lebih lanjut, Agus menantang publik untuk mengawal hasil perbaikan terbaru tersebut. Ia mempertanyakan, berapa lama tambalan itu akan bertahan, apakah satu bulan, dua bulan, tiga bulan, atau bahkan belum genap satu bulan sudah kembali berlubang.
“Kita lihat saja. Jangan anggap masyarakat lupa. Rakyat sekarang bisa menilai, mana kerja serius dan mana sekadar tambal luka lama,” pungkasnya.

Jalan Ir. Juanda memiliki peran vital bagi aktivitas ekonomi dan mobilitas warga Kotaagung serta pengguna lintas daerah. Jika kerusakan terus dibiarkan berulang tanpa solusi menyeluruh, bukan tidak mungkin jalan tersebut akan terus menjadi ancaman laten bagi keselamatan sekaligus simbol gagalnya tata kelola infrastruktur publik.

Aspal boleh terus ditambal, tapi jika cara berpikir dan pengawasannya tetap sama, lubang jalan akan selalu menemukan jalannya kembali.

Jurnalis : (Erwin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *