Tanggamus (Medinas_News) — Derasnya hujan yang mengguyur Kabupaten Tanggamus pada malam pergantian tahun 2026 tak sedikit pun melunturkan langkah dan niat suci para relawan. Di tengah dinginnya malam dan rintik hujan yang jatuh tanpa jeda, sekitar 300 relawan dari enam Dapur MBG (SPPG) yang tersebar di berbagai kecamatan se-Kabupaten Tanggamus tetap berkumpul, bersimpuh, dan menengadahkan tangan dalam doa, zikir, dan istiqosah bersama.
Kegiatan penuh khidmat ini digelar oleh Yayasan Nusantara Alam Abadi Lampung di Gedung Muhammadiyah, Pekon Kota Batu, Rabu malam (31/12/2025). Malam yang seharusnya identik dengan pesta dan gemerlap kembang api justru diisi dengan lantunan ayat suci, zikir, serta doa-doa tulus yang mengalir dari hati terdalam para relawan.
Hujan yang turun seolah menjadi saksi bisu atas keteguhan niat para relawan yang datang dari ujung-ujung Tanggamus. Mereka hadir tidak sendiri. Sebagian besar datang bersama keluarga, membawa istri, anak, dan orang-orang tercinta, menjadikan kegiatan ini bukan sekadar agenda yayasan, melainkan pertemuan keluarga besar yang disatukan oleh keikhlasan dan pengabdian.
Suasana haru terasa kental. Beberapa relawan tampak menitikkan air mata saat zikir dan doa dipanjatkan. Di antara gema lantunan doa, terselip harapan agar tahun yang akan datang membawa keberkahan, kekuatan, serta keselamatan dalam menjalankan amanah sosial dan kemanusiaan.
Mewakili Ketua Yayasan Nusantara Alam Abadi Lampung, Firlinda, S.H., S.E., M.Kn., M.H., M. Irfa’i menyampaikan pesan yang penuh ketulusan dan rasa bangga. Dengan suara yang bergetar oleh haru, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh relawan yang telah meluangkan waktu, tenaga, bahkan membawa keluarganya demi menghadiri kegiatan istiqosah tersebut.
“Malam ini bukan tentang pergantian angka tahun, tetapi tentang pergantian niat dan penguatan hati. Di tengah hujan deras, Bapak dan Ibu relawan tetap hadir. Ini bukan hal kecil. Ini adalah bukti cinta, keikhlasan, dan keteguhan hati dalam pengabdian,” ujar M. Irfa’i.
Ia menegaskan bahwa kehadiran para relawan dari berbagai penjuru Tanggamus merupakan anugerah besar bagi yayasan. Menurutnya, perjalanan jauh, cuaca yang tidak bersahabat, serta kesibukan keluarga tidak menjadi penghalang untuk bersama-sama bermunajat kepada Allah SWT.
“Kami, atas nama Ketua Yayasan Nusantara Alam Abadi Lampung, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam. Terutama kepada relawan yang datang dari ujung Tanggamus, bahkan membawa keluarga. Ini bukan sekadar relawan, ini adalah keluarga besar yang dipersatukan oleh iman dan kepedulian,” lanjutnya.
M. Irfa’i juga berharap, melalui doa dan zikir bersama ini, seluruh relawan senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, serta kekuatan dalam menjalankan program-program yayasan, khususnya dalam pengabdian sosial melalui Dapur MBG/SPPG.
“Semoga langkah kecil yang kita lakukan malam ini dicatat sebagai amal kebaikan. Semoga setiap tetes hujan yang membasahi langkah kita menjadi saksi bahwa kita pernah bersungguh-sungguh berdoa demi kebaikan bersama,” tuturnya dengan penuh makna.
Kegiatan istiqosah tersebut ditutup dengan doa bersama menyambut tahun 2026, memohon perlindungan, keberkahan, serta kemudahan dalam setiap langkah pengabdian. Di tengah hujan dan dinginnya malam, para relawan pulang dengan hati yang hangat, membawa harapan baru, dan keyakinan bahwa kebersamaan dalam doa adalah kekuatan terbesar.
Malam itu, Tanggamus tidak hanya basah oleh hujan, tetapi juga dipenuhi cahaya doa, keikhlasan, dan cinta keluarga besar Yayasan Nusantara Alam Abadi.
Jurnalis : (Erwin).