Melestarikan Kerajaan Nusantara, Sultan Sekala Bekhak Kepaksian Pernong Satu Jiwa dengan Perjuangan La Nyalla Mattalitti

Budaya DAERAH HOME LAMPUNG NASIONAL TERBARU

JAKARTA (MDsnews) – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti mengundang raja/sultan di Indonesia yang tergabung dalam Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) pada acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 DPD. Jumat (1/10/2021) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Dalam sambutannya, La Nyalla Mattalitti merasa kehadiran kerajaan dan kesultanan sejak masa Nusantara merupakan bagian penting dalam sejarah terbentuknya bangsa.

“Karena salah satu entitas yang berjasa dalam lahirnya bangsa dan negara ini adalah kerajaan-kerajaan Nusantara. Kerajaan Nusantara adalah salah satu pemilik saham utama negeri ini,” kata La Nyalla.

Foto red/ Pangeran Alprinse Syah Pernong, Putra Mahkota Kerajaan Adat Paksi pak Sekala Bekhak Kepaksian Pernong bertemu dengan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti gelar Batin Gusti Calak Perkasa Mangkunegeri pada saat kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 DPD. Jumat (1/10/2021)

Pria yang mendapatkan gelar Batin Gusti Calak Perkasa Mangkunegeri dari Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Bekhak Kepaksian Pernong ini menyatakan, sumbangsih kerajaan Nusantara terhadap lahirnya Indonesia tidak bisa dihapus dalam sejarah. Apalagi, kerajaan-kerajaan di Nusantara juga telah melahirkan sejumlah tradisi dari pemerintahan, penulisan, pendidikan, pengobatan, hingga kemiliteran baik di darat maupun laut.

“Karena Indonesia lahir dari sebuah peradaban yang besar. Peradaban yang unggul, yaitu peradaban kerajaan dan kesultanan Nusantara,” ujar dia.

Dukungan para raja dan sultan di masa lalu juga luar biasa dalam lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misalnya, dukungan moril diberikan dengan sikap legawa yang luar biasa dari para raja dan sultan dengan mengakui kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara persatuan.

Sedangkan dukungan materiil diberikan berupa bantuan uang, emas, tanah kerajaan dan bangunan untuk dipergunakan bagi kepentingan pendirian negara ini di awal kemerdekaan. Menurut LaNyalla, sejumlah tanah dan aset kerajaan Nusantara masih dipergunakan untuk kepentingan pemerintah.

“Maka, sangat tidak berlebihan, bila saya, dan seharusnya kita semua, menyebut bahwa Kerajaan Nusantara adalah salah satu pemilik saham utama negeri ini,” ucapnya.

Foto red/ Foto Bersama Raja/Sultan Nusantara pada kegiatan Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) Ke-I, dikeraton Sumedang Larang

Mengapresiasi apa yang disampaikan Batin Gusti Calak Perkasa Mangkunegeri, Paduka Yang Mulia (PYM) Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong gelar Sultan Sekala Brak yang Dipertuan ke-23, Sai batin Raja adat, kerajaan adat Paksi Pak Sekala Bekhak kepaksian Pernong mengatakan, bahwa sosok ketua DPD RI Lanyalla Mahmud Mattalitti oleh seluruh raja/sultan Nusantara yang hadir, sepakat memberikan gelar kepadanya yang sama yaitu Datuk yang Dipertuan Junjungan Negeri.

Bahwasanya Ia sudah mendapat mandat dari seluruh raja/sultan Nusantara secara resmi yang dideklarasikan dalam deklarasi Sumedang Larang yang langsung dipimpin oleh raja Sumedang Larang dan juga menyerahkan sebuah pedang, penyerahan sebuah pedang itu artinya penyerahan sebuah semangat, sebagai tanda bahwa siap untuk bertarung menyuarakan menggelorakan aspirasi daripada para raja Nusantara.

Karena pedang ini adalah sebagai tanda kekuatan semangat untuk memperjuangkan bertarung mempertahankan membela kebenaran. Untuk menyampaikan seluruh aspirasi para raja Nusantara selama 76 tahun pemegang saham NKRI.

Sosok La nyalla mattalitti yang pernah menjabat sebagai wakil ketua umum PSSI ini, yang ikut berjuang, ikut menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Karena lahirnya NKRI ini tidak pernah mendapat apa-apa, pemegang saham ini tidak pernah mendapat deviden. Mulai saat ini sudah waktunya setelah 76 tahun ini supaya negeri Ini mendapat keberkahan.

Bagi Ketua DPR RI La Nyalla Mattalitti khusus bagi kerajaan-kerajaan nusantara, memang memiliki nilai-nilai patriotisme, menunjukkan kecintaan pada tanah air dan muncul sebagai pejuang. Sebagai contoh kalau kita bicara di Paksi Pak Sekala Bekrak Kepaksian Pernong, hampir semua isi gedung dalom itu ada di makam pahlawan.

Sekarang mulai dari saibatin ke-21 Pangeran Suhaimi Sultan modal, kemudian Pangeran Maulana, kemudian juga ipar daripada Pangeran Saini kakek dari SPDB pernong, dari pihak ibu yaitu Ki Akmal raja kapitan, juga adalah pahlawan yang  sangat terkenal, pahlawan daerah Ranau monumen yang sangat besar di daerah Simpang sender.

Sebagai monumen perjuangan rakyat itulah, mengenang gagasan dan berkorban di daerah Sumatera Selatan, di barat pulau Sumatera Selatan yang namanya juga Jalan Utama Kota Baturaja.  Akmal raja kapitan yang sahabat daripada kyai haji Agus Salim, dan yang pertama kali membawa partai serikat Islam Indonesia ke Sumatera, kemudian anak-anak Pangeran Suhaimi ini juga ada di makam pahlawan bersama dengan ayahnya.

Kemudian juga Muhammad Bunyamin juga di makam pahlawan Bandar Lampung, ia adalah raja perwiranegara bahkan azwawie Akmal kakak kandung dari pada ibu daripada SPDB Pangeran Edward Syah pernong dan Ahmad saya Akmal ada di taman makam pahlawan Jakarta.

Ini menunjukkan bahwasanya memang Keraton, ini artinya memang kerajaan-kerajaan ini yang tersebar satu kelompok dari kepaksian Pernong bumi Paksi Pak Sekala Bekhak. salah satunya juga bersama-sama dengan unsur-unsur struktur-struktur adat kepaksian bersama-sama menyerahkan tenaga jiwa dan pikiran, untuk berdiri dan kokohnya NKRI kemudian 7 titah kepaksian kerajaan Nusantara kepada ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti sudah menjadi komitmen dari kerajinan nusantara.

Ini hampir seluruh Nusantara ini yang ada kerajaannya yang ada keraton-keraton nya yang ada kedatuan kejatuhannya dikunjungi oleh ketua DPD, tujuannya adalah beliau ini ingin mengetahui ingin mendalami sejauh mana keberadaan kerajaan-kerajaan adat yang ada di nusantara ini.

Foto red/ Pangeran Alprinse Syah Pernong, Putra Mahkota Kerajaan Adat Paksi pak Sekala Bekhak Kepaksian Pernong Foto bersama Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti gelar Batin Gusti Calak Perkasa Mangkunegeri dan anggota DPD RI pada saat kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 DPD. Jumat (1/10/2021)

” Ternyata menurut La nyalla mattalitti ini bahwa kerajaan-kerajaan adat yang masih memegang teguh dan masih berperan di dalam melestarikan adat ini sangat memiliki pengaruh terhadap adanya persatuan dan kesatuan NKRI ini, bahwa kerajaan-kerajaan adat itu selalu konsisten di dalam memelihara tata Titi adat di kerajaan yang ada di nusantara seperti halnya di dalam sejarah,” katanya.

Mantan Kapolda Lampung ini juga menyampaikan bahwa, apa yang disampaikan oleh la nyalla ketika zaman penjajahan gimana para raja-raja Nusantara ini para pemangku pemangku kerajaan ini sangat berperan penting di dalam mempertahankan, di dalam berjuang untuk memperjuangkan hak-hak mereka selaku masyarakat adat artinya keberhasilan di dalam memerdekakan NKRI.

” Didalam memerdekakan republik ini peran serta daripada para tokoh-tokoh adat kemudian atau kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara itu ikut andil besar di dalam merebut kemerdekaan atau mempertahankan kemerdekaan bukanlah suara partai-partai, karena ketika itu walaupun ada partai bukanlah partai-partai yang ikut tadi langsung tetapi ia langsung itu adalah para tokoh-tokoh adat yang ada di nusantara. Untuk itulah ketua DPD la nyalla mattalitti ini memperjuangkan mempertahankan kemudian melestarikan kerajaan-kerajaan adat yang ada di nusantara ini untuk tetap terus berjuang dan melestarikan adat budaya yang ada di daerah masing-masing agar supaya adat yang ada di daerah itu sebagai perekat sebagai pemersatu di dalam memelihara NKRI,” ucap puniakan dalom.

Pencetus Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polda Lampung juga memaparkan bahwa nama la nyalla mattalitti Ini bukanlah suatu kebetulan bukanlah suatu apa khayalan tetapi mungkin sudah direncanakan oleh yang maha kuasa.

” Bahwa la nyalla mattalitti lanyala adalah menyalakan kembali menyulut kembali pengorbanan atau menyalakan semangat di dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan antar komunitas adat yang ada di nusantara, melalui komunitas-komunitas seperti contohnya MAKN, sebagaimana yang dimandatkan oleh para raja-raja Nusantara ini memberikan mandat kepada La nyalla mattalitti ini untuk menyerap aspirasi dari para raja-raja Nusantara, dan untuk diperjuangkan untuk disampaikan kepada pemerintah atau petinggi-petinggi di negara kesatuan republik Indonesia ini terutama agar dapat disampaikan langsung kepada Presiden RI bapak Jokowi,” kata beliau.

Dan beliaupun menyampaikan Tidaklah berlebihan jika seseorang La nyalla mattalitti ini, mendapatkan anugerah gelar dari masing-masing utusan kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara ini. Karena kebanggaan mereka adalah kepada ketua DPD ini karena beliau konsisten dan mau serta peduli di dalam mengangkat ataupun menunjang mendukung di dalam berdirinya Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN). (Erlan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *