WAY KANAN (MDSnews)-Tim gabungan kembali melakukan pencarian korban bencana tanah longsor, di Kampung Sumber Sari Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan, Sabtu (11/03/2023).
Sebelumnya, pencarian korban tanah longsor dihentikan, karena lokasi dan kondisi tanah longsor sangat labil dan di khawatirkan akan berdampak negatif terhadap tim gabungan yang melakukan evakuasi korban.
Diketahui, sejak pukul 07. 30 WIB masyarakat bersama BPBD, ORARI, TNI-Polri kembali melanjutkan pencarian korban tanah longsor, yang lokasinya jauh dari kemungkinan penduduk.
Dalam kejadian bencana tanah longsor tersebut, menelan korban jiwa sebanyak 1 orang, dan 3 orang lainnya masih dalam pencarian.
Korban tanah longsor Kampung Sumber Sari sebanyak tiga orang yakni, Agus (27) ditemukan selamat, korban meninggal dunia Ngadiyanto (60), dan satu orang bernama Siran (60), sampai saat ini belum ditemukan.
Kejadian bencana tanah longsor itu, bermula saat korban sedang memperbaiki saluran pipa air di Luang Gatel kampung Sumber Sari dalam kondisi hujan, korban tidak menyadari bahwa terjadi tanah longsor.
Sedangkan, korban di Kampung Juku Batu sebanyak empat orang. Dua korban selamat, dan dua korban yaitu Khotimah (22), dan anaknya bernama Muhamad Diki Saputra (3) belum ditemukan.
Diketahui, mereka pergi ke kebun yang berada di Kampung Juku batu untuk memetik kopi bersama mertua dan nenek korban. Namun, saat di kebun tanah dari atas tebing longsor dan menimpa korban.
Kemudian, pencarian korban dilakukan oleh warga dengan alat seadanya. Tapi, menjelang magrib kedua korban belum juga ditemukan, dan pencarian dihentikan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Way Kanan, Hendri Syahri mengatakan, saat ini banjir besar karena banjir dari beberapa sungai berbarengan dan cuaca extrim. Namun, banjir telah surut dan Tim BPBD bersama Basarnas yang di siagakan di titik banjir daerah Negeri Agung akan ditarik ke Kecamatan Banjit. Karena, ada tiga titik kejadian yakni, tanah longsor di Sumber Sari, korban terbawa arus di Kampung Bandar Agung, dan tanah longsor di Kampung Juku Batu. (*)